Ini bukan masalah pisah atau bukan. Bukan juga masalah lanjut atau bukan. Jika berbicara tentang pisah, Hatiku dan hatimu sudah pasti sudah pisah sejak kemarin itu kan..? Jawab saja tidak, jika menurutmu bukan. Semoga aku senang mendengarnya. Kata kata yang kuharapkan keluar dari pikiranmu.
    Kamu tau, senja itu-hingga mungkin sampai saat ini kamu membaca ceritaku. Aku masih dalam kebimbangan. Berhenti ditengah jalan, mendadak sesak. Kamu tiba tiba saja menghilang. Sontak aku mendadak tidak tau arah. Di depan ada banyak duri. Jika aku masih melangkah, kamu tidak ada. Kamu. Iya kamu, Petaku. Jika aku berhenti, sudah jelas aku tertabrak. Atau bahkan menyalahi aturan-Putar Balik. Aku diam, Duduk ditrotoar. Sambil menunggu kamu. Beberapa kali memang ada orang lain yang menawarkan tumpangannya. Tapi aku tetap bersikukuh menunggu kamu. Petaku. Tidak sama dengan peta mereka.
    Siang itu aku duduk, berharap kamu hadir. Waktu sudah mulai berjalan, sebentar lagi senja. Akankah kamu menjemputku. Atau, aku yang menggelandang sendiri pergi. Atau mencari mati.
    Aku masih berdoa. Jika kamu kembali, Aku ingin mengubah petaku kembali. Kubuat sebuah perjalanan itu tak pernah berakhir. Sampai kapanpun.


14-September/2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dari Instruktur, "Berikan aku sajak"

Karena Tuhan, Tak Kenal Aku