Karena Tuhan, Tak Kenal Aku

KARENA TUHAN.
Hidup ini tersusun atas kejadian kejadian yang aku lewati.                                                                    
Kadang manis kadang pahit terkadang pula asam.                                                                            Bahkan setiap puncak kehidupan dari setiap kejadian yang aku lewati adalah                                  
 Disaat aku dilanda masalah.                                                                                     
 Disaat aku berada dibawah.                      
 Dan disaat kehidupan ini terasa begitu pahit…
 Dan ini akan menjadi sesuatu yang.. Bagus,Kupikir
***
   “Are you okey? Why? kenapa mereka menghajarmu seperti ini?”Serentak Wima kepada adiknya, gadis berkerudung putih itu.
                Gadis berkerudung putih itu hanya terdiam seraya memegangi pipinya yang biru lebam.
            “Kapok kali Ma,udah ketemu sama Kak Daniel.”Ucap Sofi,Gadis yang duduk di sebelah gadis berkerudung putih itu.
             “Iya,dan kali ini yang menyentuh tubuhnya hanya air hujan kan..?Lihat! seragamnya sobek saja dia tersenyum,Memangnya dia pikir dia punya banyak seragam? Lukanya gitu,Dia tersenyum. Dan itu nggak bikin kapok,Toh,dia malah senang gitu ketemu sama yang namanya Daniel.Daniel siapa saja,Aku nggak tau.”
                “No problem,It’s Fine, kita nih juga dapet untung dari anak bandel ini.Nih Sandwich yang dibawakan pasti yang beli si kak Daniel itu”
                Wima tetap tak peduli.Ia sedang mengobati wajah besam adik sepupunya.
        “Mampus kalian jika kak Niel dengar.Jangan menggoda,Aku sakit tau”sela,Gadis berkerudung putih yang akhirnya membuka suara.
       “Nggak kenal akulah dek,Makanya kamu jangan banyak gerak,Aku ni lagi obatin kamu.”Wima membasuh pipi gadis itu dengan handuk kecil yangsudah dibasahi.Gadis itu sesekali meringis kesakitan.
                “Kamu obatin aku,Atau mau marah-marah? Dari tadi aku diomelin mulu..”
                “Memangnya mereka itu siapa sih yang mukulin kamu sampai bikin kamu seperti ini.”
                “Pencopet”
                “Hahh!!!”
                “hehe”
                                                                ***
                “Mau ngapain kalian?? Heh?”Ujar gadis itu kepada segerombolan geng pencopet kota.
                “Ada yang lagi kita nanti-nanti nih eh,ngelawan bos dia?”ujar salah satu gerombolan pencopet asing itu.
                “Eh diam kalian! Mending kalian pergi deh,Atau aku bakal panggil polisi?”
                “kebanyakan nyolot,Rebut aja boss”
                “....”Gadis itu ketakutan.Ia mengambil batu yang ada disekitarnya lalu melemparkannya kepada pencopet yang memakai celana jeans bulukan itu.Sasarannya tepat mengenai pundaknya.Anak buahnya tidak tinggal diam.Mereka sudah siap menghadapi gadis yang akan jadi buruan itu.Gadis itu juga tidak tinggal diam.Ia malahan berhenti,lalu meletakkan tas punggungnya begitu saja di trotoar.Menyiapkan jurus-jurus pencak silatnya yang lama tidak pernah ia pakai.
                Tak ayal,Gadis itu tetap akan kalah.Ia tidak mungkin bisa menghadapi pencopet yang kian banyaknya membawa senjata tajam.Kali ini pipi manisnya telah terhias warna biru.Gadis itu memegangi pipinya yang  terasa sangat perih.Namun ia tetap bertahan dengan sisa-sisa jurus yang ia miliki.Apalagi tiga diantara mereka benar benar telah menodongkan senjatanya.Namun,Semua itu terhalang oleh kehadiran sosok lelaki yang muncul tiba-tiba.
                “Aku tidak tau siapa yang kalian cari,Tapi semoga itu bukan gadis ini,Gadis ini miskin.Jadi percuma kalau kalian mencopetnya”Lelaki itu berbicapa kepada salah satu pencopet itu.
                Enak aja miskin.Aku cuma lagi nggak bawa uang bego.Batinya.
                Ia menolehkan kepala kepada gadis itu.“Kamu hadapin yang kiri,Saya yang kanan.”
                Gadis itu terkejut,Bukan kehadiranya.Namun karena ia diperintahkan harus menghadapi lebih banyak lawannya daripada sosok lelaki itu.Ia harus melawan empat pencopet sedangkan laki-laki itu hanya satu.Ah pertolongan macam apa ini.
                “Kalau anda nggak niat menolong,Saya bisa hadapin sendiri kok.”
                “Apa anda sedang melawak?”Terus gadis itu,tanpa menunggu jawaban lelaki itu.
                “Oke lawakannya sudah selesai.Polisi sudah datang tepat waktu.”
                Tepat setelah lelaki itu menyelesaikan ucapannya.Polisi sudah berdiri dibelakang para pencopet dan menangkapnya.Gadis itu hanya melongo.Belum sempat ia mengucapkan terimakasih,Polisi itu malah mengajak berbincang bincang lelaki yang tadi menolongnya itu,Padahal Ia ingin sekali mengucapkan terimakasih.Terpaksa ia harus menunggunya hingga obrolan laki-laki dengan polisi itu usai.
                Selesai polisi itu berbincang-bincang pada lelaki itu.Gadis itu menghampirinya seraya berucap,“Makasih mas,”
               “Harusnya anda minta maaf untuk apa yang anda katakan tadi”lelaki itu menjawab dengan nada yang cukup santai.
                Gadis itu terkejut,“Bukanya kamu yang harus minta maaf ke saya,Mas tadi bilang kalau saya miskin loh,Bagaimana jika yang Mas katakan itu bertentangan dengan yang anda katakan?”
                “Loh nyatanya iya,Toh kamu tadi tak memberikan uangmu pada mereka...”
                Gadis itu geram. “Anda bodoh ya? Kalau mereka itu fakir miskin saya pasti kasih kok”
                “Eits,Santai dong,Just kidding.Saya enggak sebodoh yang kamu pkirkan. oke,Saya minta maaf.Hanya kesalahah pahaman yang menjadi untung bagi kamu karena penjahat penjahat tadi.”
                “emmh..”
                Jujur kali ini gadis itu menelan ludahnya,Ia tidak tau harus berbicara apa lagi.
                “Ikut saya yuk..? Saya bukan orang jahat lho,hanya ingin menolong adek saja.”
                
         Gadis itu hanya mengangguk dan mengikuti ajakan anak muda itu.Ada yang harus ia curigai,Kenapa lelaki itu tak sungkan menolongnya.
                Sesampainnya di VoyCaffe,Lelaki itu mengajak gadis itu ke kafe ini.Voy Caffe adalah salah satu caffe di dekat tempat pencopetan tadi.Gadis itu tetap diam.Meski kini ia sudah duduk tenang.
            “Mau pesan apa?”Tanya lelaki muda itu kepada sang gadis yang masih memegangi pipinya yang dari tadi menahan sakit.
                “emh,Nggak usah Mas.”
                “Udah tenang saja.Saya yang bayar kok,”
                “Kalau begitu,Terserah Mas saja.”
                “pipinya masih sakit ya? Sebentar ya,saya kompresdulu.” Belum sampai Fio menjawab lelaki itu nyelonong pergi menuju dapur kaffe.Fio diam.Ada yang menganggu dalam pikirannya.
                Lelaki itu kemudian menghampiri Fio.Mengompres pipi kanan Fi yang perlahan lan memudar warna kulit putihnya.Fio hanya diam saja. “emang nggak sakit ya? Kok kamu nggak njerit?”
                Fio terpana. “memangnya sakit harus njerit?”
                “Bukan itu masalahnya,Apa aku ada yang aneh?,Biasanya cewek tu bakal lupa dunia loh kalo liat wajahku...”
                “Iya habisnya wajahnya aneh sih..”Gerutu Fio.
                “hhaha enak saja aneh.. Oh ya,jangan panggil saya ‘Mas’ dong,Panggil saja saya ‘Kak’,Umur kamu lebih muda kan dari saya?”
                “emh,Iya Kak,Tapi kalau umur saya lebih muda atau tidak,Saya tidak tau.Nama saya Fio”
                “Nah,betul kan...?”
                “Eh? Betul apanya?”
                “Lupakan saja.Salam kenal,Nama saya Daniel”
                “Daniel??”
                “Muhammad Redaniell Al-Ghani.Jelasnya.”
                “Ya tuhann!!”
                “Ada apa?”
                Hari ini aku tau,mengapa dia memanggilku seperti itu,Ah tapi bagaimana jika di caffe ini ada anak asrama? Mampus aku.
                                                                                                ***
             “Kalo nggak karena kak Daniel,Mungkin hari ini kamu nggak jadi belikan aku sandwichnya Voycaffe,Yang ada malah aku yang bawain ke rumah sakit untuk jengukin kamu”kata Sofi dengan cemberut.
“hhhh... Karena Tuhan kali,aku bisa ketemu dia Sof,”
“Jadi beneran kamu nih mau ikutan IPI?”Sofi terkejut atas apa yang ia tanyakan tiba-tiba kepada Fio,Dia memang tidak tau apa-apa soal IPI,Ya dengar-dengar sedikit informasinya dari Fio,Teman karibnya,Berteman dan kenal sejak ia masih duduk di bangku SD dulu.
             “Insyaallah,”Fio menanggukkan kepala.
             “Beruntung deh kamu ketemu sama kak Daniel? Trus dia ngomong apa aja sama kamu?”
             “Ada deh pokoknya..”
             “Awas aku ngomong sama Bunda loh ya,”
“Omongin aja sana,nggak takut”
             “Ye.. Ngancem”
             “Yang ngancem tu bukannya kamu”
             “Oh ya?”
             “he’e.”
                Tak ayal,Sofi tetap tidak akan mempercayainya.Fio tetap membuktikan bahwa dia baru saja bertemu oleh sosok laki-laki yang ia cari cari.Ini semua gara-gara senior kelas duabelas itu,Dannis.
                IPI.Singkatan dari Ikatan Pelajar Indonesia.Organisasi seperti MdMc,IPM,ROHIS sekolah,OSIS,Pik KLR.Organisasi ini tidak bekerjasama dengan sekolah,Namun bebas.Dan itu sangat luas.Isinya adalah membahas hal-hal atau masalah dunia yang sedang marak diperbincangkan oleh anak muda di dunia dan membahas solusi serta masalah-masalah yang lain.Ada tujuan serta organisasi dan Komisariatnya juga.
ASSALAMUALAIKUM.. KAK,INI FIO.FIO PINGIN IKUT IPI KAK,BOLEH NGGAK?
OH,IYA..IYA.. BOLEH KENAPA TIDAK?KAMU KELAS BERAPA…
SAYA AMBIL KELAS JURUSAN BAHASA INGGRIS SATU KAK,
EM OKE-OKE,
EMANG KEGIATANNYA APA SAJA KAK..?
YA.. BANYAK..
IYA BANYAK ITU APA SAJA…
GINI SAJA DEK,BIAR LEBIH JELAS KAMU TANYA SAJA SAMA KAK DANIEL..
LHO? KOK KAK DANIEL? FIO GK KNAL, GK MAU AH…
SEKARANG PANITIANYA DANIEL DEKK… YA..? GPP KAN SOALNYA BESOK AKU NGGAK JADI PANITIA SOALNYA AKU KAN BSOK PDL..
OH GITUU YA KAK.. IYA DEH…
Itulah awal dari kegeraman Fio karena mengubah niat untuk menjadi anggota IPI.Awalnya Fio,gadis cantik nan supel berkacamata minus dengan berpawakan ideal itu memang sudah niat dari hati dengan positiv jika ia akan ikut menjadi anggota IPI.Namun,niat itu terbuyar cuma gara gara niatnya berganti menjadi ‘Pengen ketemu sama kak Dannis yang paling ganteng di sekolah dan mengisi kekosongan hari libur’.Ada masalah datang lagi,Eh disaat gadis itu sudah mulai mendaftar, Dannis-Idolanya tidak bisa jadi panitia soalnya sang idolanya akan mengisi kegiatan Praktek Dakwah Lapangan yang wajib diikuti seluruh siswa kelas duabelas, karena diselenggarakan dari sekolahnya itu.Mau bagaimana lagi,kalau yang memberikan takdir itu kepala sekolahnya.Fio tidak bisa mengganggu gugat,Atau yang ada dia malah dapat atribut pelanggaran atau dikeluarkan dari identitas ia menjadi penduduk di sekolahnya.Bagi anak remaja yang bersekolah di sekolah Fio,Itulah neraka sekolahnya,Bukan Ujian tes atau pun Ujian praktek yang seperti kebanyakan sekolah lainnya.
                Sekolah Fio adalah sekolah asrama terfavorit dikotanya,Sekolah kos dari siswa kelas satu SMP hingga SMA.Laki-laki dan perempuan digabung sekolahnya menjadi satu kelas,namun kamar Asrama tetap terpisahkan.Dan masing masing angkatan,memiliki empat atau lima ruang kelas.Kecuali bagi yang Sma,mereka kadang memiliki lebih dari lima atau enam kelas.Meski sebagai sekolah paling favorit namun sekolah ini tidak terletak pada tengah kota,Bahkan diujung kota.Perbatasan antara kotanya dengan kota sebelah adalah kota yang lebih besar.
                Nah,Itu perkenalan ia dengan Dannis,Pertama hanya masalah yang sepele,Waktu itu Fio ada jadwal Rohis itu selalu datang pada hari senin sore datang setiap dua minggu sekali.Ternyata juru khutbah dan ceramahnya adalah Dannis sendiri.Kabar yang ia dengar langsung dari para anggota rohis katanya dia adalah mantan anggota IPI,Makanya ia menawarkan siapa saja yang ingin ikut dalam kegiatan IPI.Maka diharapkan untuk menghubunginya.Dari situ Fio mulai tertarik ikut IPI.Dari situ juga kekesalan Fio dimulai.Dan Dari situ pula sejarah ini mengubah pribadi-pribadi Fio.
                                                                                                ***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dari Instruktur, "Berikan aku sajak"