Dari Instruktur, "Berikan aku sajak"

Aku selalu berfikir keras bagaimana cara aku untuk mengenalmu..
Ya, Aku selalu berfikir itu, Bukan karena parasnya, Atau apapun mengenai dirimu. Aku hanya mengagumimu, Tapi apakah sebuah rasa kagum itu berbeda jauh dari kata ingin tahu? Tulisan tulisanmu itu... Membuat aku semakin jatuh cinta kepada sang pena yang menggoreskan tintanya kepada setiap lembaran-lembaran kertas kosong. Tutur kata yang kau torehkan kepada tulisan membuatku semakin terbang melayang mengejar puisiku yang masih jauh disana. Aku ingin selalu dekat dengan puisi.
                Instruktur, Sajakmu ingin membuatku tetap bisa melihat kata makna indah dari kalimatmu itu. Aku ingin selalu mencintai sajakmu. Seperti sajak yang mengagumi rima dan irama yang menjadikannya semakin indah dengan sebutan PUISI. Seperti musik yang jatuh cinta kepada sang nada.. Seperti alunan yang mencintai melody... Aku tidak hanya mengagumi sajakmu, Namun juga denganmu. Karenamu aku selalu ingin lebih dekat dengan puisi kembali, Lagi dan lagi. Dan dekat. Seperti aku dekat kepada suara detak jantungku. Bahkan hingga membuat semua orang mengatakan... Terlalu dekat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Karena Tuhan, Tak Kenal Aku