Detak Jantung di Telomoyo


Waktu itu, tepat 6 Juli 2017.. 
Ketika yang lain menoleh kebelakang, karena aku berjalan tepat paling akhir sendiri.
  "Bener gk capek?" 
    Aku yang waktu itu greget, bagaimana tidak? tiap 3 menit sekali, kalian harus menanyakan kalimat yang sama. Ya kali... kalo nanya berbobot sedikit gitu. Misalnya, kapan nikah. hehe-
    Alhasil aku cuma menjawab "ah enggak..  Masak gini aja capek toh bentar lagi sampe kan?"
 kalian semua saling berpandangan, Dengan muka kalian yang super aneh itu, aku bisa memastikan bahwa apa yang kalian katakan dalam hati itu kurang lebih begini 
Apanya baru sampe? orang baru mulai jalan, setengah perjalanan aja nggak ada,
 Aku menghela nafas. Tersenyum, memberikan aroma ekspresi bahwa aku baik baik saja sekaligus berkata aku cuma bercanda. 
 Lantas mereka kemudian membalikkan posisi bersiap untuk melangkah selangkah demi selangkah ke depan. Belum sampai mereka menggerakkan kaki, 
  "tut tut tut tut.. "
 Alarm smartwatchku berbunyi. Ini artinya... 
 Gubrakk.. 
  Tasku kujatuhkan. Kurang dari hitungan setengah menit mereka langsung merubungiku. Ah bak semut aku. Dua orang diantara mereka menggeledah tasku. Pasti mencari inhaler asma. Lainnya mengeluarkan minum serta minyak kayu putih.  "stooppp..!!  Kalian kenapa sih? Aku tu cuma capek. Kok sampe seribut ini. Berapa taun sih kenal aku?  2 hari, iya?!" Marah. Itu wajar. Aku tau, apa yang mereka lakukan hanya semata mata ingin aku baik baik saja, tak terluka sedikit pun. 
   Bayangkan, ini bukan sekali keadaan yang aku temui. Seperti ini rasanya sudah lebih dari ratusan dalam hidupku. Dimushola asrama, ketika aku telat kemudian jantungku berdetak tidak seperti biasanya juga begitu. Kemudian di kamar asrama, atau sedang rapat angkatan, atau lagi dikelas. Bahkan ketika alarmku berbunyi ditoilet pun, mereka tak akan membiarkan alarm itu berhenti dengan sendiri. Sehingga tau kan apa yang aku alami? Ya, benar sekali. Mereka membuka toilet dalam keadaan rambutku berbusa. 
   Seakan akan itu alarm kedua bagi mereka. Jika bukan mereka yang menghentikan maka akan meledak. Boommm!!!  
   Ah ya, belum tentu, 2 tahun kedepan aku merasakannya. Merasakan orang orang sekhawatir mereka,sepeduli mereka. Itu pikirku. Dulu. 
   Saat ini terbukti. Aku sudah tidak menempati asrama itu lagi,  Dan sosok seperti mereka memang jarang ditemukan. Rasa peduli itu telah hilang. Tepatnya, aku yang menghilang diri. Selamat malam teman teman.... 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dari Instruktur, "Berikan aku sajak"

Karena Tuhan, Tak Kenal Aku