Episode akhir Karena Tuhan,Tak Kenal Aku


Surga Untuk Kakak.
“Kakak tutup mata deh”
“Oke”
“Buka dong, Apa yang kakak lihat?”
“Hape”
“Ih bukan... waktu kakak tutup mata, Apa yang kakak lihat?”
“Gelap”
“Nah... Seperti itulah hati Fio saat kakak pergi dari Fio”
“Lebay ah..”
Fio menutup telfonnya. Ia sangat kaget. Seharusnya tak perlu begitu karena Fio tau pasti, Enam bulan belakangan ini Daniel memang sudah berubah. Bahkan sudah bukan menjadi kakak idamannya lagi. Fio sempat kecewa bukankah baru seminggu yang lalu Daniel masih bisa berbaik hati dan menghibur Fio. Kini? Apa? Daniel benar benar berbeda. Yang membuatnya masih sama dengan tahun lalu hanyalah sifat keras dan egoisnya saja. Hari ini Fio mencoba untuk tidak menangis. Tapi, Fio merasa sangat takut, Ia benar-benar takut. Ketakutan Fio membuat sakit di jantungnya menjadi lebih nyeri. Fio tidak pernah berfikir sebelumnya, Semua akan menjadi seperti ini. Kondisi Fio tidak hanya cukup dikatakan baik. Ia masih harus menjalani terapi medis yang lainnya. Sebelumnya, Fio memang telah menyadarinya, Rasa sakit dihatinya akan memberi pengaruh buruk kepada tubuhnya, Bahkan, Jantung, Yang semua orang menganggapnya sebagai titik pusat perasaan dirasakan. Saat Fio harus terjebak dan memilih, Gimana semestinya. Hari ini dan selamanya mungkin Fio harus merelakan surganya untuk Daniel. Meski Fio harus tetap tersakiti. Tapi Fio akan berusaha tetap tegar untuk Daniel. Surga Fio yang direlakan untuk Daniel. Bahagia. Itulah surga Fio. Sederhana namun,bermakna.
Akan ada kenangan yang tersimpan. Tapi lebih banyak harapan yang tersemai. Bahwa kebahagiaan bukan diharapkan. Namun diciptakan oleh masing masing orang yang rela. Rela untuk melepas suatu kebahagiaan yang diciptakannya.Surga hanya diciptakan oleh dua orang, Satu orang mungkin bisa dan yang turut merasakannya ialah orang yang dicintainya. Tidak lebih. Jika hanya sebuah mencintai. Fio tetap harus rela Surga itu tak bisa Fio miliki. Biarlah Surga itu hanyalah Daniel yang memiliki. Fio tau , Ia sangat mencintai Daniel. Tapi ia mencintainnya dengan cara yang cukup sederhana, Yaitu membiarkan Daniel yang memiliki surga itu. Mungkin Fio harus lebih tau. Surga yang ia berikan untuk Daniel. Mungkin Daniel akan memberikannya kepada orang yang Daniel cintai lebih dari seorang Fio. JIHAN.



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dari Instruktur, "Berikan aku sajak"

Gambar
Aku selalu berfikir keras bagaimana cara aku untuk mengenalmu.. Ya, Aku selalu berfikir itu, Bukan karena parasnya, Atau apapun mengenai dirimu. Aku hanya mengagumimu, Tapi apakah sebuah rasa kagum itu berbeda jauh dari kata ingin tahu? Tulisan tulisanmu itu... Membuat aku semakin jatuh cinta kepada sang pena yang menggoreskan tintanya kepada setiap lembaran-lembaran kertas kosong. Tutur kata yang kau torehkan kepada tulisan membuatku semakin terbang melayang mengejar puisiku yang masih jauh disana. Aku ingin selalu dekat dengan puisi.                 Instruktur, Sajakmu ingin membuatku tetap bisa melihat kata makna indah dari kalimatmu itu. Aku ingin selalu mencintai sajakmu. Seperti sajak yang mengagumi rima dan irama yang menjadikannya semakin indah dengan sebutan PUISI. Seperti musik yang jatuh cinta kepada sang nada.. Seperti alunan yang mencintai melody... Aku tidak hanya mengagumi sajakmu, Namun j...
Baca selengkapnya

Karena Tuhan, Tak Kenal Aku

KARENA TUHAN. Hidup ini tersusun atas kejadian kejadian yang aku lewati.                                                                      Kadang manis kadang pahit terkadang pula asam.                                                                             Bahkan setiap pun...
Baca selengkapnya
Gambar
    Ini bukan masalah pisah atau bukan. Bukan juga masalah lanjut atau bukan. Jika berbicara tentang pisah, Hatiku dan hatimu sudah pasti sudah pisah sejak kemarin itu kan..? Jawab saja tidak, jika menurutmu bukan. Semoga aku senang mendengarnya. Kata kata yang kuharapkan keluar dari pikiranmu.     Kamu tau, senja itu-hingga mungkin sampai saat ini kamu membaca ceritaku. Aku masih dalam kebimbangan. Berhenti ditengah jalan, mendadak sesak. Kamu tiba tiba saja menghilang. Sontak aku mendadak tidak tau arah. Di depan ada banyak duri. Jika aku masih melangkah, kamu tidak ada. Kamu. Iya kamu, Petaku. Jika aku berhenti, sudah jelas aku tertabrak. Atau bahkan menyalahi aturan-Putar Balik. Aku diam, Duduk ditrotoar. Sambil menunggu kamu. Beberapa kali memang ada orang lain yang menawarkan tumpangannya. Tapi aku tetap bersikukuh menunggu kamu. Petaku. Tidak sama dengan peta mereka.     Siang itu aku duduk, berharap kamu hadir. Waktu sudah mulai berjalan, seben...
Baca selengkapnya